hero

Perubahan kecil menjadi dampak yang besar bagi lingkungan berkelanjutan

Selain plastik dan kertas, tekstil merupakan penyumbang limbah terbesar di banyak negara. Lebih dari 1 juta ton tekstil yang berasal dari rumah tangga berakhir di Tempat Pembuangan Akhir hingga laut setiap tahunnya. Penggunaan produk dengan material ramah lingkungan menjadi salah satu cara untuk menjawab permasalahan limbah tekstil di dunia. Bambu membantu kita menjaga tanah, laut, hingga udara. Tumbuh secara alami, menghasilkan oksigen lebih banyak, dan tidak menggunakan pestisida, sehingga membantu kita dan bumi hidup secara aman dan nyaman.

banner

Tumbuh Secara Alami

Perubahan iklim, banjir, dan erosi terjadi akibat hilangnya pohon dan tanaman. Sebanyak 60 juta hektar hutan primer telah hilang ditebangi sejak tahun 2002. Deforestasi ini menimbulkan ancaman bagi kehidupan manusia dan bumi.

Pengambilan bambu dilakukan dengan cara pemotongan. Ketika telah dipotong, secara alami tanaman bambu akan tumbuh kembali. Siklus tersebut akan terus bergerak dan membantu bumi untuk menghasilkan udara dan tanah yang lebih baik.

banner

Menghemat Air

Katun pada umumnya membutuhkan banyak irigasi untuk memenuhi kebutuhan air yang sering dialihkan dari persediaan ekosistem lainnya. Namun, penggunaan pestisida pada tanaman ternyata membuat air tidak dapat diserap tanah dengan maksimal.

Bambu dapat tumbuh secara alami hanya dengan menggunakan air hujan. Jika dibutuhkan tambahan air, maka hanya diperlukan dalam jumlah yang sedikit. Dalam pertumbuhannya, bambu tidak menggunakan pestisida atau bahan kimia lainnya sehingga tidak membuang persediaan air yang digunakan.

banner

Udara yang Lebih Baik

Menurut World Health Organization, 9 dari 10 orang menghirup udara yang mengandung polutan tingkat tinggi dan terancam berakhir dengan kematian dini. Kerugian akibat polusi udara juga menyebabkan kerugian ekonomi global sebesar 225 miliar USD setiap tahunnya.

Peran tanaman bambu dalam kehidupan manusia sangat penting, salah satunya dalam memberikan udara yang bersih. Tanaman bambu mampu menghasilkan 35% oksigen dan menghirup 45% karbon dioksida di udara lebih banyak dibandingkan tanaman lainnya.

banner

Kurangi Tumpukan Limbah Tekstil

Selain menjadi pengguna air terbesar, tekstil menjadi penyumbang limbah terbesar di beberapa negara. Lebih dari 1 juta ton tekstil yang berasal dari rumah tangga berakhir di Tempat Pembuangan Akhir, sedangkan setengah juta ton serat mikro sintesis dilepaskan ke laut setiap tahunnya.

Serat bambu termasuk ke dalam kelompok material alami yang menjadi alternatif untuk bumi berkelanjutan. 100% material serat bambu dapat terurai (biodegradable) dalam jangka waktu yang singkat dibandingkan material serat sintesis. Penggunaan material serat mambu mampu menyelamatkan ekosistem darat maupun laut.

Mengapa bambu menjadi material pilihan kami?

Kita tahu jika pohon memiliki dampak yang baik bagi lingkungan, namun bambu lebih dari itu..
Bambu mampu menghasilkan 35% oksigen lebih banyak dibandingkan tanaman lainnya dan setiap tahunnya dapat menyerap 12 juta ton karbon dioksida di udara.

banner banner banner

Soft and Comfortable

Material bambu memiliki tekstur yang lembut, ringan, dan lentur sehingga nyaman untuk digunakan.

Natural

Tanaman bambu relatif tumbuh cepat dan menjadi material pilihan alternatif yang alami.

4x Absorptions

Sirkulasi udara yang baik pada serat bambu mampu memiliki daya serap 4x lebih tinggi dibandingkan katun biasa.

Hypoallergenic

Mengandung Penny Quinone sebagai natural anti bacterial dan tidak menggunakan pestisida sehingga mampu menjaga kesehatan kulit, terutama pada kulit sensitif.

Biodegradable

Material serat bambu 100% dapat terurai dalam jangka waktu kurang dari 1 tahun.

Greater Yield

Bambu dapat menghasilkan volume yang sama dengan tanaman kapas hanya dengan 10% penggunaan lahan.

Soil Protection

Sebagai kelompok tanaman rumput, pengambilan bambu dilakukan dengan proses pemotongan dan tidak dicabut, sehingga baik untuk kesehatan tanah.